Memulai Nulis Lagi

Setelah tahunan saya berhenti menulis secara bebas…

Author Avatar

Karunia Deva

  ·  3 min read

Sekitar tahun 2010an awal saat NaNoWriMo banyak diminati, saya bisa dan suka menulis kreatif. Saya memiliki sebuah akun Fanfiction.net dengan total kata yang lumayan banyak, hampir 50 ribu kata. Sayang sekali kemampuan itu sudah tergerus oleh tahunan mengabaikannya. What happened?

Sejak kecil, saya menyukai dunia literatur. Mama saya seringkali membelikan majalah Bobo dan membacakan isinya untuk saya. Menginjak usia sekolah, saya hampir selalu menggunakan waktu istirahat untuk membaca di perpustakaan sekolah, dan itu dilakukan dari SD hingga SMA. Saya lebih memilih membeli majalah Hai! yang dijual dengan harga khusus di perpustakaan sekolah dibanding jajan dan makan siang. Di awal tahun kuliah, saya pernah iseng-iseng mendaftar ke Radio Buku. Kalau kalian mencari nama saya di Google, mungkin akan ketemu. Ya, begitulah cerita saya dan dunia literatur.

Tapi seperti kebanyakan orang, kedekatan saya dengan dunia literatur mulai memudar saat masa kuliah. Saya sudah lelah membaca jurnal dan topik bahasan yang berat untuk menulis laporan praktikum. Kesempatan saya untuk membaca buku hanyalah tiga puluh menit ketika saya pulang kuliah dengan naik bis TransJogja. Apakah ini hanya alasan?

Saya kangen masa-masa bisa membaca banyak buku fiksi tanpa merasa bosan. Saya kangen bisa membuat tulisan yang absurd, di luar nalar, dan “kok kepikiran ya?” ala remaja. Sekarang saya hanya sanggup membaca beberapa halaman buku, boro-boro buku, sebatas artikel beberapa ratus kata sudah jengah. Apakah saya terkontaminasi short attention span dari keseringan main sosmed dan game? Apakah karena buku-buku yang saya baca adalah buku elektronik, sehingga godaan untuk membuka aplikasi lain sangat berat?

Pun rasanya kemampuan mengetik saya menurun akhir-akhir ini, seperti sering tertukar satu huruf dengan huruf berikutnya atau sering melewatkan satu huruf. Itu baru mengetik, menulis lebih lebih membutuhkan waktu dan kemauan ekstra. Menulis empat paragraf untuk artikel ini terasa sangat melelahkan baik untuk fisik dan psikis. Hadeh.

Waktu bersih-bersih Google Drive, saya menemukan sebuah tulisan yang pernah saya ikutsertakan ke lomba forum Pokemon online (sekarang forumnya sudah tutup) tahun 2015, tepat satu dekade lalu. Kaget juga sih, karena dulu bisa menulis yang (menurut saya) bagus dan layak masuk buku cetak hahaha. Judulnya adalah Forest’s Curse. Cerita ini terinspirasi oleh penebangan liar dan alih fungsi hutan-hutan di Indonesia. Apa yang akan terjadi jika hal itu dilakukan di dunia Pokemon? Kalau ada yang penasaran, saya akan mengunggah ceritanya, tapi saya perlu melakukan formatting lebih dahulu karena file cerita ini masih berbentuk PDF.

Oleh karena penemuan relik purbakala inilah, saya terinspirasi untuk membuat artikel ini, sekaligus ingin membangkitkan lagi kema(mp)uan untuk menulis. Saya menulis lebih banyak untuk diri saya sendiri, tapi tidak ada salahnya jika tulisan-tulisan saya ditata dengan terstruktur. Siapa tahu ada seseorang yang akan membacanya…