Melihat Warna

Selama bertahun-tahun, hal pertama yang saya lakukan setelah menginstal sebuah aplikasi atau software adalah mencari pengaturan untuk dark theme alias tema gelap-gelapan. Pun begitu juga untuk tema yang saya pakai di ponsel dan laptop. Hampir semua sih, karena software pengolah dokumen tetap lebih bagus jika menggunakan light theme alias tema terang supaya apa yang muncul di layar terlihat sama dengan hasil cetakan di kertas.

Entah kesurupan setan mana, saya mulai beralih ke tema terang seminggu belakangan ini. Saya mulai menyadari bahwa semua jadi terlihat lebih berwarna dengan tema terang. Detail pada tema sebuah situs dan aplikasi yang awalnya terlewatkan dengan tema gelap, sekarang terlihat menarik. Tema terang juga memaksa saya untuk menggunakan gadget di tempat dengan penerangan cukup.

Ada penjelasan ilmiah yang sudah pernah dipelajari di sekolah dan baru saja saya ingat kembali setelah membaca beberapa artikel mengenai tema terang vs tema gelap.

Inilah alasan mengapa warna tulisan hitam-di-atas-putih lebih enak dibaca. Latar putih mempertegas tulisan dengan cara memantulkan cahaya ke tulisan berwarna hitam. Sebaliknya, tulisan putih-di-atas-hitam akan membuat efek halation karena cahaya yang terpantulkan tulisan akan terserap oleh sekelilingnya saat kita baca. Efek blur pada putih-di-atas-hitam ini dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing pada orang-orang penderita astigmatisme, nama keren untuk “mata silinder”.

Memang pada awalnya saya merasa aneh karena tema terang terlalu mencolok. Tapi, itu tidak berlangsung lama, kok! Setelah beberapa hari penyesuaian, saya mulai terbiasa dan tidak risih melihat tema terang.

Buat yang terbiasa dengan tema gelap 24/7, yuk cobain bergabung ke dunia yang penuh cahaya.

P.S. Saya masih sesekali pakai tema gelap saat penerangan tidak memadai.